SEJARAH
DAN LATAR BELAKANG
PERKEMBANGAN IPv6 dan IPv4
|
TUGAS MULTIMEDIA
DOSEN PENGAMPU : SUSANTO, S.KOM
OLEH :
NAMA
: SRI WIDODO
NIM
: G.231.09.0033
TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
S1
- TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS
SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat dan
karunianya kita dalam keadaan sehat dan mendapat kesempatan untuk menyelesaikan
Tugas Multimedia ini secara maksimal dengan judul :
” SEJARAH
DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN
IPv6 dan IPv4”
Saya disini
menyadari bahwa Tugas ini mungkin jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu saya selaku mahasiswa mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca.
Saya berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kalangan khususnya dan pembaca pada umumnya.
SEJARAH
DAN LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN IPv6
Sejak
awal tahun 1990-an,organisasi Internet
Enginering Task Force (IETF) mulai menyadari bahwa suatu saat routing protocol
IPv4 akan mengalami keterbatasn dalam penyediaan alamat Internet Protocol (IP)
dan mulai mencari suatu routing protocol pengganti yang dapat menyediakan jumlah
alamat IP lebih banyak.Hal ini yang kemudian mengawali proses pengembangan IPv6
(IP next generation) sebagai penerus IPv4.Untuk IPv6 ditetapkan menjadi salah
satu standar IETF melalui RCF 2460.
Perubahan
ke IPv6 juga mendorong berkembangnya protokol-protokol baru pada OSI dan TCP/IP
sebagai penunjang protocil routing IPv6 itu sendiri,seperti misalnya protokol
baru Internet Control Message Protocol (ICMPv6),Neighbor Discovery, dan
Mlticast Listener Discovery (MLD) [1],[2]. Header IPv6 yang lebih sederhana
sehingga hal ini juga mempengaruhi infrastruktur network keseluruhan.
IPv6
telah dirancang dengan skalabilitas yang tinggi agar dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama untuk terus memungkinkan pertumbuhan
Internet.Namun,penerapan IPv6 masih berjalan lambat dan masih terbatas dalam
jaringan internet tertentu.hal ini terjadi karena perangkat dan infrastruktur
yang secara luas digunakan dalam keseluruhan jaringan internet masih merupakan
perngkat dan infrastruktur dari IPv4, dan sepertinya masih akan terus
berlangsung sampai beberapa waktu ke depan.Akan tetapi cepat atau lambat pada
akhirnya IPv6 akan menggantikan dominasi dari IPv4 sebagai routing protocol.
Sebelum
perubahan infrastruktur sepenuhnya ke IPv6, maka diperlukan suatu solusi di
mana IPv6 harus dapat berdampingan dengan IPv4, keduanya harus dapat saling
berkomunikasi dengan compability yang sesuai.Apabila selama masa transisi hal
tersebut tidak dapat terpenuhi,maka dapat terjadi kekacauan pada jaringn
internet.Inilah yang membuat transisi dari IPv4 ke IPv6 dilakukan secara
bertahap.Sebagai salah satu solusi dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan
metode Tunneling.
Mekanisme
IPv6
Pada dasarnya IPv6 dikembangkan karena ada hal-hal yang
tidak diantisipasi saat IPv4 dijadikan standar protokol routing pada 1981 (RCF
791). IPv4 telah terbukti tangguh,mudah di-implementasikan dan dioperasikan,dan
telah melewati tes skalabilitas dalam jaringan internet yang digunakan secara
global sampai saat ini.Namun desain IPv4 tidak mengantisipasi perkembangan
pesat jaringan internet,beberapa diantaranya adalah:
·
Untuk Ipv4 adalah sebagai berikut:
a.
Ketersediaan jumlah alamat IPv4 yang saat ini tidak akan mencukupi.
b.
Kebutuhan akan konfigurasi yang lebih sederhana sekaligus keamanan pada level
protokol internet.
c.
Layanan hanya bersifat best effort sehingga dibutuhkan QoS yang
lebih baik.
·
Sedangkan IPv6 didesain untuk memperbaiki masalah di
atas, seperti :
a.
Format header lebih sederhana
b.
Space alamat lebih besar (128 bit)
c.
Pengalamatan dan infrastruktur routing yang lebih efisien dan berbentuk
hierarki.
d.
Adanya opsi status konfigurasi pengalamatan.
e.
Keamanan dan QoS lebih baik.
f.
dan lain-lain.
Perbandingan
IPv6 dan IPv4
Selain beberapa poin perbedaan yang telah di bahas
sebelumnya diatas,secara lebih spesifik masih ada lagi beberapa perbedaan
lainnya.Secara garis besar, perbedaan lain antara IPv4 dengan IPv6 adalah
seperti dibawah ini ;
PERBEDAAN
IPv4 dengan IPv6
IPv4
|
IPv6
|
Pengalamatan
32 bit
|
Pengalamatan 128 bit
|
Dukungan
terhadap IPsec bersifat
pilihan
|
Secara default mendukung IPsec
|
Header
tidak mengidentifikasi QoS
oleh
router
|
Terdapat flow label field pada
header,sehingga router dapat mengidentifikasi QoS
|
Fragmentasi
packet dilakukan oleh
sending
host dan router
|
Hanya sending host yang melakukan
fragmentasi packet. Router mengirim ICMPv6 ke sending host bila fragmen
packet terlalu besar dan membuangnya
|
Header
mengandung checksum dan
option
|
Header tidak mengandung cheksum dan
option di pindahkan ke header ekstensi
|
Address
Resolution Protocol (ARP)
digunakan
untuk menerjemahkan
alamat
MAC dari alamat IP
|
Multicast Neighbor Solicitation
Message digunakan sebagai pengganti ARP
|
ICMP
Router Discovery digunakan
untuk
mencari default gateway terbaik
|
Menggunakan ICMPv6Router Solicitation
and Router Advetisement message
|
Mendukung
sampai 576-byte ukuran
packet
|
Mendukung sampai 1280-byte ukuran
packet
|
Walaupun terdapat
beberapa perbedaan antara pengalamatan IPv4 dengan IPv6, ada hal-hal yang bisa
dianggap ekivalen diantara keduanya,atau bisa dikatakan konsep pengalamatan
keduanya tetap memiliki beberapa persamaan. Hal-hal tersebut adalah seperti
dibawah ini;
PERSAMAAN
IPv4 dengan IPv6
IPv4 Address
|
IPv6 Address
|
Class: A,B,C,D,E
|
Konsep class dihilangkan
|
IPv4 Multicast addresses (224.0.0.0/4)
|
IPv6 multicast addresses (FF00::/8)
|
Broadcast addresses
|
Tidak menggunakan Broadcast
|
Unspecified addresses (0.0.0.0)
|
Unspecified addresses (::)
|
Loopback addresses (127.0.0.1)
|
Loopback addresses(::1)
|
Public IP addresses
|
Global unicast addresses
|
Alamat IP Private (10.0.0.0/8), (172.16.0.0/12),
dan (192.168.0.0/16)
|
Alamat site-local (FEC0::/10)
|
Alamat Autoconfigured (169.254.0.0/16)
|
Alamat link-local (FE80::/64)
|
Tipe
Alamat pada IPv6
Berbeda
dengan IPv4 yang menggunakan alamat Broadcast, fitur ini dihilangkan pada IPv6
karena dianggap memberikan beban lebih kepada jaringan secara keseluruhan,
terutama pada suatu domain jaringan yang memiliki host dalam jumlah besar.
Fungsi Broadcast ini digantikan dengan Multicast. Terdapat tiga jenis alamat
padaIPv6, yaitu :
a. Unicast
Suatu alamat unicast digunakan untuk
mengidentifikasi suatu interface tunggal. Sebuah packet yang ditujukan ke suatu
alamat unicast akan dikirimkan ke interface
yang memiliki alamat unicast tersebut.
b. Multicast
Suatu alamat multicast digunakan untuk
mengidentifikasi suatu kumpulan dari beberapa interface,sehingga bila ada
packet yang ditujukan ke suatu alamat multicast, akan dikirimkan ke semua
interface yang diidentifikasi alamat multicast tersebut. Alamat multicast
digunakan untuk komunikasi dari satu-ke-sekumpulan interface.
c. Anycast
Suatu alamat anycast juga digunakan
untuk menidentifikasi suatu kumpulan dari beberapa interface, namun bila ada
packet yang ditujukan ke suatu alamatt anycast maka akan dikirimkan ke salah
satu interface (dari sekumpulan tersebut) yang memiliki jarak terdekat (routing
distance terkecil).
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dikarenakan desain IPv4 tidak
mengantisipasi perkembangan pesat jaringan internet saat ini, dengan alasan
sebagai berikut ;
·
Ketersediaan jumlah alamat IPv4 yang
saat ini tidak akan mencukupi.
·
Kebutuhan akan konfigurasi yang lebih
sederhana sekaligus keamanan pada level protokol internet.
·
Layanan hanya bersifat best
effort sehingga dibutuhkan QoS yang lebih baik.
Maka daripada itu IPv6 akan lebih
mendukung dan mampu menggantikan IPv4, karena IPv6 memiliki keunggulan antara
lain ;
·
Format header lebih sederhana
·
Space alamat lebih besar (128 bit)
·
Pengalamatan dan infrastruktur routing
yang lebih efisien dan berbentuk hierarki.
·
Adanya opsi status konfigurasi
pengalamatan.
·
Keamanan dan QoS lebih baik
B.
SARAN
1.
Bagi
teman-teman agar lebih aktif dalam mengerjakan tugas perkuliahan
2.
Dengan
adanya pembelajaran Jaringan Komputer ini diharapkan mahasiswa dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai Perkembangan tentang Jaringan Komputer
3.
Bagi
institusi lebih banyak menyediakan buku-buku dan literatur-literatur untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar